Sunday, October 8, 2017

PT. METROPOLITAN KENTJANA Tbk.

Profil Singkat Perusahaan
Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) didirikan 29 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat MKPI berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Metropolitan Kentjana Tbk, antara lain: PT Karuna Paramita propertindo (47,44%), PT Penta Cosmoploitan (7,49%), PT Buditama Nirwana (7,15%), PT Dwitunggal Permata (7,09%) dan PT Apratima Sejahtera (7,09%). Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham pengendali.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MKPI terutama meliputi bidang real estat, pembangunan, penyewaan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perumahan serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan. Kegiatan utama MKPI adalah penyewaan ruang pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen dan penjualan tanah dan bangunan.


Bidang Bisnis
Jasa Real Estate

Wilayah Bisnis
MKPI dan Anak Usaha memiliki dan mengelola pusat perbelanjaan (Mal) Pondok Indah I, II dan Street Gallery, Pondok Indah Office Tower I, II dan III, Pondok Indah Office Park dan Apartemen Golf Pondok Indah I, II dan III serta proyek Real Estat perumahan Pondok Indah, Taman Shangril La di Batam dan Pondok Indah Hotel.

Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebanyak 797 dan 809 karyawan (tidak diaudit). Perusahaan memberikan kompensasi karyawan kepada pengurus Perusahaan berupa gaji tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi yang dibayarkan untuk Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.411.164.440 dan Rp 8.828.897.000 sedangkan untuk Dewan Direksi masing-masing sebesar Rp 11.103.009.620 dan Rp 10.055.200.532.

Besar Omset

Pendapatan perseroan naik 22% secara tahunan menjadi Rp2,56 triliun. Adapun, laba bersih tercatat Rp1,2 triliun, tumbuh 35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp889 miliar.

Sumber:

No comments:

Post a Comment